Sunday, January 3, 2010

Pengembangan Kesiswaan dan Ekstrakurikuler - Makalah individu



Pembahasan
Yang dimaksud dengan pengembangan kesiswaan adalah mengembangkan potensi siswa sesuai bakat, minat dan kebutuhan siswa melalui kegiatan-kegiatan di luar jam sekolah dengan mengadakan pembinaan kesiswaan yang dimonitor oleh pihak sekolah.
Seperti yang tertulis di Permen No. 39 pada Bab 1 pasal 1 yang menyatakan bahwa : Tujuan pembinaan kesiswaan adalah untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas, memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan, sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan, mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat, menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati masyarakat madani (civil society).
Pembinaan kesiswaan terdiri dari 2 macam, yaitu Ekstrakurikuler dan Kokurikuler. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Sedangkan kokurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran yang telah dijatahkan dalam struktur program, berupa penugasan-penugasan atau pekerjaan rumah yang menjadi pasangan kegiatan intrakurikuler.
Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler
Fungsi dari kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah : fungsi
a.      Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
b.      Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
c.       Rekreatif,  yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
d.       Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler
Dalam menjalankan kegiatan ekstrakurikuler, terdpaat beberapa prinsip yang harus dijalani, yaitu pertama, prinsip
a.      Individual, dimana kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b.      Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.  
c.       Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d.      Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.
e.      Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f.        Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Terdapat beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yaitu :
 (a.) Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA).
(b.) Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.
 (c.) Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnaistik, teater, keagamaan.
 (d). Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan  substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni  budaya.
Format Kegiatan Ekstrakurikuler
Format Kegiatan dari kegiatan ekstrakurikuler dibagi menjadi 5, yaitu:
a.   Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik secara perorangan.
b.   Kelompok, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti oleh kelompok-kelompok peserta didik.
c.   Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik dalam satu kelas.
d.   Gabungan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta didik antarkelas/antarsekolah/madraasah.
e.   Lapangan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan.
Artikel Permasalahan
            Di SMAN 3 Depok terdapat berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler, mulai dari bidang olahraga seperti basket, futsal, voli, hingga tenis meja, bidang kesenian seperti paduan suara, teater, modern dance, tari tradisional, lalu bidang akademik seperti KIR, Klub Bahasa dan Klub Debat dan juga ekskul seperti Paskibra, Pramuka dan PMR.
            Siswa-siswa SMAN 3 Depok terbilang cukup aktif dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Khususnya bagi mereka yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler kesenian, yang merupakan ekskul unggulan di SMAN 3 Depok, seperti Paduan Suara, Teater dan juga Modern Dance.
            Kegiatan ekstrakurikuler yang disebutkan diatas sering mengikuti perlombaan di luar sekolah. Baik skala daerah maupun nasional. Hal ini menyebabkan anggota dari kegiatan dari ekskul yang bersangkutan sering meminta dispensasi belajar saat menjelang hari perlombaan.
            Seperti yang terjadi pada ekskul Paduan Suara SMAN 3 Depok, Mezzo Voices. Ekskul ini sering mengikuti perlombaan paduan suara di luar sekolah yang menyebabkan mereka harus berlatih lebih sering dari jadwal rutin jika sedang akan mengikuti perlombaan. Biasanya, H-7 hari, para anggota paduan suara ini akan meminta dispensasi belajar kepada setiap guru mata pelajaran. Para guru pun banyak yang mengijinkan mereka untuk tidak ikut pelajaran dan menggunakan waktunya untuk berlatih.
            Memang pada akhirnya, seringkali hasil perlombaan yang diikuti Mezzo Voices membawa nama baik sekolah karena gelar juara yang didapat. Tetapi hal ini berdampak pada menurunnya prestasi belajar para angota paduan suara. Banyak dari mereka yang tadinya masuk ke dalam jajaran peringkat kelas tiba-tiba harus turun peringkat. Salah satu faktor penurunan prestasi siswa ini disinyalir karena mereka terlalu fokus pada kegiatan ekskul.

Analisis Masalah
·         Pokok masalah
Adanya ketidakseimbangan antara  prestasi anggota paduan suara di kegiatan ektrakurikuler dengan prestasi di kelas.
·         Faktor penyebab
o   Kurangnya waktu latihan anggota paduan suara
o   Kurangnya fokus dan keoptimalan saat latihan
o   Pihak sekolah terlalu longgar dalam pemberian dispensasi
o   Latihan baru dipadatkan saat hari-hari menjelang perlombaan
Solusi Permasalahan
Solusi yang bisa ditawarkan untuk menangani kasus semacam ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu dari pihak sekolah dan juga dari pihak siswa :
Pihak sekolah :
  1. Memberi ketegasan mengenai batas jadwal latihan dari ekskul paduan suara.
  2. Mengadakan dialog terbuka antara pihak sekolah dengan pembina dan anggota paduan suara mengenai kebijakan yang akan diambil.
Pihak siswa :
  1. Membuat skala prioritas antara belajar dengan kegiatan ekskul
  2. Aktif di kelas sehingga tidak terlalu tertinggal dengan materi pelajaran saat harus dispen
  3. Memanfaatkan waktu latihan yang ada seoptimal mungkin

 Sumber :


http://do.id/artikel/permen_39_tahun_2008_mengembangkan_potensi__siswa_secara_optimal

www.fatamorghana.wordpress.com

No comments:

Post a Comment

tinggalkan jejak kalian disini..