Sunday, January 3, 2010

Resume Perkuliahan 5 - Rekrutmen Peserta Didik


Dalam pertemuan ke-5, kali ini kuliah Manajemen Peserta Didik membahas mengenai Rekrutmen Peserta Didik. Pada minggu sebelumnya, kami ditugaskan untuk membawa lembar iklan mengenai perekrutan peserta didik yang ada di koran-koran. Lembar iklan yang kami bawa berhubungan dengan materi yang disajikan hari ini, rekrutmen.
            Sebelum memahami proses rekrutmen, kita harus mengetahui dulu apa yang menjadi fungsi dari lembaga pendidikan itu sendiri dan mengapa ada lembaga pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang wajib dan dipaksakan. Setiap orang wajib mengenyam pendidikan selama hidupnya karena pendidikan mempunyai fungsi di  4 bidang kehidupan; ekonomi, sosial, kultur dan politik. Dalam fungsi ekonominya, pendidikan berguna bagi perbaikan dari segi ekonomi bagi mereka yang berpendidikan. Dalam dunia kerja, orang yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi jelas memiliki kehidupan ekonomi yang lebih baik walaupun banyak yang mengatakan pendidikan tidak menjamin seseorang akan sukses, tapi tidak dapat dipungkiri pendidikan berperan besar dalam perbaikan kualitas hidup seseorang.
            Lebih lanjut dalam fungsinya di bidang sosial, pendidikan mengajarkan kita bagaimana bersosialisasi dengan sesama. Mengajarkan apa yang menjadi norma-norma yang berlaku di masyarakat.  Melalui pendidikan, tata cara bergaul di masyarakat dapat diketahui dan kita bisa menjadi masyarakat yang baik melalui pendidikan. Berbeda dengan orang yang tidak berpendidikan, terkadang mereka tidak mengetahui apa dan bagaimana cara bergaul di masyarakat sehingga terjadi jurang pemisah antara yang berpendidikan dengan yang tidak. Inilah mengapa pendidikan merupakan hal yang wajib dan dipaksakan.
            Di dalam fungsinya di bidang kultur atau budaya, pendidikan berperan dalam mempertahankan dan melestarikan budaya bangsa yang ada. Dengan pendidikan yang notabene mentransfer pengetahuan mengenai kebudayaan, maka orang yang mengenyam pendidikan akan terus berusaha menjaga budaya tersebut. Pemeliharaan budaya yang bersifat statis adalah menjaga warisan budaya yang sudah bagus dan baik agar tidak rusak dan punah. Sedangkan yang bersifat dinamis adalah mengembangkan budaya dengan inovasi, yaitu dengan memperbaikii budaya lama dengan yang lebih baru dan sesuai dengan zaman. Dengan demikian, budaya bangsa akan terus lestari.
            Fungsinya yang terakhir, yaitu di bidang politik, pendidikan mampu memberikan pemahaman politik mengenai hak dan kewajiban seorang warga negara terhadap negaranya. Hal ini bisa terlihat dari pelaksanaan PEMILU di Indonesia. PEMILU dapat dilaksanakan karena adanya pengetahuan mengenai demokrasi sehingga hal itu dapat dilaksanakan di Indonesia. Dan melalui pendidikan juga diketahui bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan hal ini berguna bagi kita semua karena kita dapat mengetahui kewenangan apa saja yang dimiliki oleh pemimpin, seperti pemimpin bangsa.
            Singkatnya, melalui pendidikan, diperoleh sejumlah informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan. Pendidikan berperan besar dalam pembentukan karakter diri manusia hingga jati diri sebuah bangsa. Itulah mengapa pendidikan menjadi wajib dan sesuatu hal yang dipaksakan untuk setiap manusia mengingat betapa pentingnya esensi sebuah pendidikan.
            Lalu berbicara mengenai rekrutmen peserta didik, merupakan langkah awal dalam tahapan manajemen peserta didik. Sebuah lembaga pendidikan perlu membuat rancangan rekrutmen yang seapik mungkin agar calon peserta didik tertarik untuk memasuki lembaga pendidikan tersebut. Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum merencanakan proses rekrutmen adalah tujuan dari lembaga pendidikan itu sendiri. Mengenali tujuan lembaga akan memudahkan dalam proses rekrutmen karena lembaga pendidikan mempunyai pegangan mengenai apa yang akan dicapai oleh lembaga tersebut ke depannya sehingga terdapat spesifikasi yang jelas mengenai karakteristik calon peserta didik yang akan direkrut. Langkah kedua adalah menentukan kriteria calon peserta didik yang akan direkrut. Hal ini berhubungan dengan langkah pertama karena kriteria bisa ditetapkan berdasarkan tujuan lembaga. Apabila lembaga tersebut bertujuan untuk menjadi lembaga pendidikan khusus anak-anak berbakat, maka calon peserta didiknya tentunya adalah anak-anak yang berbakat. Langkah ketiga adalah membuat estimasi jumlah calon peserta didik secara keseluruhan. Misalkan, lembaga kita adalah sebuah SMP. Maka untuk proses rekrutmen kita harus memperhitungkan jumlah lulusan SD pada tahun tersebut yang akan  masuk ke SMP dan setelah itu lembaga pendidikan bisa memperkirakan jumlah yang dapat ditampung oleh lembaga dari jumlah estimasi tersebut. Sehingga tidak terjadi yang namanya penumpukan calon peserta didik (waiting list) atau kekurangan calon peserta didik.
            Calon peserta didik dapat mengetahui sebuah lembaga sudah membuka rekrutmen dari beberapa sumber, yaitu pertama dengan cara ‘walk-in’, dimana calon peserta didik dapat mendatangi langsung lembaga pendidikan yang dituju untuk mengetahui informasi mengenai rekrutmen yang diadakan pada lembaga tersebut. Sumber kedua adalah melalui internet. Calon peserta didik bisa melakukan pendaftaran secara online jika lembaga terkait memiliki situs untuk melakukan rekrutmen. Sumber ketiga adalah melalui advertising atau iklan. Lembaga-lembaga pendidikan yang mengadakan rekrutmen biasanya menarik calon peserta didik melalui iklan di media cetak maupun media lainnya. Lalu sumber yang bisa diandalkan lainnya adalah dengan mendatangi acara open house dari lembaga tersebut. Di acara ini calon peserta didik dapat mengetahui informasi-informasi berhubungan dengan lembaga yang dituju.
            Dalam setiap hal pasti memiliki kendala. Kendala yang seringkali ditemui dalam proses rekrutmen adalah mengenai k ebijakan organisasional yaitu kenaikan kelas, kelulusan, dan mutasi, serta biaya pendidikan yang mahal, dan juga penerimaan siswa lokal atau luar kota. Adanya perbedaan jumlah supply(persediaan) and demand(permintaan) calon peserta didik yang ditujukan untuk lembaga pendidikan yang akan diterima. Selain itu, kendala dari kondisi lingkungan eksternal sekolah, baik kondisi ekonomi maupun persaingan di luar lembaga pendidikan yang dapat menggangu.

No comments:

Post a Comment

tinggalkan jejak kalian disini..