Sunday, December 27, 2009

Profil Diri part III -- My Achievement.. mari narsis sejenak


            Pertama saya ingin meminta maaf karena baru meng-update profil diri saya sekarang. Setelah sekian lama, saya baru bisa mem-publish tulisan saya yang satu ini.
            Di bagian ini, saya akan menceritakan apa yang sudah saya capai selama hidup saya. Apa saja hal-hal yang menurut saya merupakan sebuah prestasi untuk saya.
            Mari mundur ke tahun 1998, dimana saya sedang duduk di bangku kelas 3 SD. Di kelas 3 SD, saya pertama kalinya menjadi 3 besar di kelas. Saya menjadi Juara 2 saat diCaturwulan 1. Saya bangga bukan main saat nama saya disebut sebagai peraih piala juara di Upacara Awal Tahun. Itu pertama kalinya saya mendapatkan piala untuk diri saya sendiri. Tapi sayangnya, di caturwulan berikutnya peringkat saya turun, saya berada di Peringkat 4. Saya sudah terlalu takabur ketika menjadi Juara 2 di Caturwulan 1.
            Lalu di tahun 1999, ketika saya di kelas 4 SD, alhamdulillah saya menjadi Juara 1 di setiap caturwulan. Hal ini membuat saya sangat bangga dengan diri saya. Saya mendapatkan gelar Juara Umum untuk tingkat kelas 4 SD berkat peringkat saya ini. Berkat peringkat ini pula, ketika di kelas 5, saya masuk ke dalam kelas unggulan, kelas yang didalamnya adalah anak-anak dengan nilai ujian diatas rata-rata. Jadi, di SD saya, ada 1 kelas unggulan. Kelas unggulan ini ada dari kelas 3 SD sampai kelas 6 SD. Untuk bisa memasuki kelas unggulan, seorang murid harus menjadi 15 besar di kelas 1 dan 2 SD, baru ketika di kelas 3 SD mereka terpilih berada di kelas unggulan. Bisa dikatakan, 40 murid kelas unggulan adalah 40 murid dengan peringkat teratas diangkatannya. Saat itu saya bangga bisa masuk ke dalam kelas ini. Walaupun baru masuk kelas unggulan ketika di kelas 5. Lebih hebatnya lagi, saya terpilih menjadi Ketua Kelas di kelas ini. Sungguh mencengangkan. Persaingan di kelas ini tentunya lebih berat. Sehingga saya harus cukup puas dengan menduduki peringkat 10 besar ketika di kelas unggulan ini hingga saya kelas 6 SD.
            Masuk ke tahun 2002, dimana saya sudah SMP dan saya bersekolah di SMPIT Nurul Fikri. Disini, pengembangan diri saya dimulai. Di bagian pertama, sudah saya ceritakan saya mengikuti kursus musik di Elfa Music School. Dan dari kursus ini, saya mengikuti olimpiade paduan suara internasional di Busan, Korea Selatan, yaitu Busan Choir Olympic tahun 2002. Begitu banyak pengalaman yang saya dapatkan disini. Selain saya menjadi lebih percaya diri dalam menyanyi, saya juga banyak berinteraksi dengan orang-orang asing. Melatih kemampuan berkomunikasi saya. Saya sungguh senang pernah bergabung dalam event sekaliber ini. Dan saya bangga bisa ikut mengharumkan nama Indonesia dimata dunia. (Indonesia mendapatkan 1 gold, 15 silver dan 7 bronze di lomba ini). Tapi sayangnya, ketika saya kelas 3 SMP, saya berhenti dari EMS karena harus fokus ujian akhir. Padahal, saat saya kelas 3 SMP, saya ditawari lagi untuk ikut Choir Olympic di Austria, tapi Mama melarang. (hiiks)
            Prestasi saya di bidang musik tidak berhenti karena saya keluar dari EMS. Ketika SMA, saya masuk ke dalam tim paduan suara SMA Negeri 3 Depok, Mezzo Voices. Melalui tim paduan suara ini, saya juga mendapatkan pengalaman-pengalaman berharga. Diantaranya, ketika tahun 2005, saat saya masih kelas 1 SMA, saya mengikuti lomba paduan suara yang diadakan Dirjen Pajak. Sekolah saya berhasil menjadi Juara 1 di lomba tersebut. Membawa pulang piala dan uang kurang lebih 7 juta rupiah. Hasil yang membanggakan. Setelah itu, Mezzo Voices (MV) mulai sering mengikuti lomba-lomba. Diantaranya lomba paduan suara SMA se-Djabodetabek, yang alhamdulillah, lagi-lagi SMAN 3 Depok menjadi Juara 1. Banyak lomba-lomba yang saya dan teman-teman di tim MV ikuti, yang tak bisa saya sebutkan semuanya disini.
            Ketika kelas 2 SMA, saya terpilih menjadi Ketua 1 di tim paduan suara SMA saya. Selain itu saya juga aktif di OSIS SMA saya dari kelas 1. Sayangnya di OSIS saya tidak terlalu berkontribusi banyak di kepengurusan, bisa dibilang kontribusi saya sebagian besar ada di lapangan. Selain itu saya juga aktif di Rohis SMA, di bidang kaderisasi. Selain paduan suara, ada ekskul lain yang saya ikuti yaitu English Club. Disini, saya menjabat sebagai Sekretaris. Melalui English Club, saya juga berkesempatan mengikuti berbagai lomba Bahasa Inggris. Mulai dari lomba debat Bahasa Inggris, lomba pidato Bahasa Inggris, lomba Toastmaster, dan lomba menulis esai Bahasa Inggris. Alhamdulillah, di semua lomba itu saya mendapatkan gelar juara yang bervariasi.
            Saat di kelas 2 SMA, saya memilih untuk masuk di jurusan IPS. Karena saya lebih suka dengan pelajaran sosial, yang kebanyakan membutuhkan nalar dan analisis. Saya tidak bersahabat dengan rumus dan angka. Walaupun hasil psikotes saya menyatakan kecerdasan logika saya lebih dominan dan saya direkomendasikan untuk mengambil jurusan IPA, tetap saya teguh dengan keputusan saya. Dan saya tidak salah ambil keputusan, terbukti dengan masuk IPS, peringkat saya naik. Dari yang tadinya di kelas 1 saya tidak mendapatkan peringkat 15 besar sekalipun, di kelas 2 hingga 3 SMA, saya bertahan dengan peringkat saya, yaitu di peringkat 2 di setiap semester. Alhamdulillah, berkat peringkat saya, saya mendapatkan kesempatan untuk menempuh jalur PMDK. Jalur tanpa tes untuk masuk PTN. PTN yang menyediakan jalur PMDK untuk jurusan IPS hanya ada 3, yaitu UI, UNJ dan UNDIP. Untuk UI, kuotanya terbatas, hanya bagi yang menduduki peringkat 1 yang bisa mengajukan PMDK. Jadi, saya memilih UNJ sebagai destinasi kampus saya. Saya juga memilih Manajemen Pendidikan bukan karena tidak ada pilihan lain, melainkan karena saya memang niat masuk MP. Jurusan ini berhubungan dengan karir yang, Insya Allah, akan saya tempuh. Saya ingin meneruskan usaha Papa di Yayasan Khairul Fikri, maka dari itu saya memilih jurusan ini agar saya sudah akrab di bidang manajemen dan pendidikan. Kemudian bisa ditebak, saya diterima di UNJ melalui jalur PMDK.
            Semester pertama di kampus saya lalui dengan fase adaptasi. Saya beradaptasi dengan dunia yang jauh berbeda dengan dunia SMA saya. Saya bertemu teman-teman yang berasal dari seluruh Indonesia, membuat saya mengenal berbagai macam karakter orang. Kemudian di semester 2, saya menjadi pengurus HIMA MP 2009. Saya ditempatkan di Biro Entrepreneur.
Kemudian ada satu prestasi yang membuat saya masih tidak percaya saya berhasil meraihnya. Prestasi ini saya raih ketika tahun 2009, ketika liburan semester 2. Tepatnya bulan September 2009, saya iseng-iseng mengikuti sebuah kontes pemilihan duta wisata, Abang-Mpok Depok 2009. Awalnya saya ikut kontes ini karena direkomendasikan oleh seorang senior saya. Akhirnya saya pun mendaftar dan kemudian saya berhasil menjadi salah satu finalisnya. Setelah menjadi finalis, saya mengikuti proses pembekalan dan karantina sebelum malam final. Di dalam proses pembekalan dan karantina tersebut, saya mendapatkan pengalaman-pengalaman yang tidak akan tergantikan oleh apapun (terkesan sedikit lebay, tapi memang kenyataannya seperti itu). Di dalam pembekalan, saya ‘dipaksa’ untuk mengetahui potensi wisata kota saya, Depok. Dari kontes ini, saya bisa mengetahui ternyata kota saya mempunyai potensi wisata yang luar biasa. Disini saya belajar banyak hal. Benar-benar banyak sehingga saya bingung harus menyebutkan yang mana. Saya benar-benar bersyukur karena diberi kesempatan mengikuti kontes ini. Selain karena kontes ini mengalihkan saya dari masalah saya saat itu, saya juga mendapatkan wawasan yang benar-benar baru. Banyak hikmah yang saya dapat melalui kontes ini. Dan kemudian di dalam kontes ini saya berhasil menjadi salah satu penyandang gelar, yaitu sebagai Mpok Wakil II tahun 2009. Saya benar-benar menangis ketika nama saya disebutkan sebagai salah satu pemenang, saya benar-benar tidak menyangka bahwa seorang saya bisa menjadi duta wisata. Saya senang bisa membuat bangga kedua orang tua saya. Saya bangga bisa ikut berpartisipasi aktif memajukan pariwisata kota saya. Hal ini merupakan sebuah anugrah dalam hidup saya (sekali lagi, memang terkesan lebay. J )
Memasuki semester 3 kuliah, saya awali dengan pengukiran prestasi di dunia kampus. Saya menjadi koordinator acara di acara jurusan saya, MP EXPO 2009, sebuah acara akbar dari jurusan MP. Saya berharap bisa membawa acara ini kepada kesuksesan. Amin. Selain itu, saya juga tercatat sebagai panitia di acara seminar internasional untuk guru, berjudul ‘Developing Child-Friendly School to Strive For A better Educational Quality’ yang diadakan PGRI. Saya bersama 3 orang teman sekelas saya, yaitu Anne, Brian, dan Dzul, diberi kesempatan menjadi panitia di acara ini. Kami berempat direkomendasikan oleh Ibu Unifah, dosen kelas saya dan juga Pak Hendro, asisten dosen Ibu Unifah. Saya sangat bersyukur bisa memperoleh kesempatan langka ini. Selain saya bisa memperdalam ilmu melalui seminar ini, saya juga memperoleh pengalaman bagus. Bisa bertemu dengan pejabat PGRI, bertemu dengan praktisi pendidikan dari luar negeri, belajar bagaimana mengatur sebuah seminar internasional dan banyak hal lainnya.
Saya sungguh bersyukur bisa mencapai semua hal diatas. Sampai sekarang, saya masih takjub dengan apa yang sudah saya raih. Saya berharap, saya bisa terus meningkatkan kualitas diri saya dan bisa terus menambah prestasi saya. Amin..
           

No comments:

Post a Comment

tinggalkan jejak kalian disini..