Monday, March 29, 2010

Laporan Hasil Observasi Manajemen Keuangan

LAPORAN HASIL OBSERVASI
SISTEM KEUANGAN SMPIF AL-FIKRI

A. Metode Observasi
Metode observasi yang saya lakukan dalam memenuhi tugas Manajemen Keuangan kali ini adalah metode wawancara. Karena tugas observasi kali ini mengenai pengeluaran sekolah, maka yang saya temui adalah staf dari Bagian Keuangan.

B. Narasumber
Narasumber untuk wawancara ini adalah Kepala Bagian Keuangan SMPIF Al-Fikri, Ibu Afriza Lily. Beliau mengepalai Bagian Keuangan untuk SD maupun SMP Al-Fikri.

C. Waktu dan Tempat pelaksanaan
Waktu : Senin, 29 Maret 2010
Tempat : Tata Usaha Sekolah Islam Fitrah Al-Fikri, Depok

D. Hasil Wawancara
Daftar Pertanyaan :
1. Darimana saja sumber-sumber keuangan SMPIF Al-Fikri?
2. Apa saja pos-pos pengeluaran keuangan SMPIF Al-Fikri?
3. Siapa saja yang berperan dalam proses perencanaan keuangan SMPIF Al-Fikri?
4. Bagaimana proses pengelolaan keuangan Al-Fikri?
5. Apa saja komponen RAPBS SMPIF Al-Fikri?
6. Bagaimana prosedur penyusunan RAPBS SMPIF Al-Fikri?
7. Bagaimana proses pertanggung jawaban keuangan SMPIF Al-Fikri?
8. Mengapa SMPIF Al-Fikri memutuskan untuk tidak memakai dana BOS dari pemerintah?

Jawaban :
1. Sumber-sumber dana penerimaan sekolah ini terbagi ke dalam 3 pos besar. Pos pertama yaitu Uang Fomulir, TKS (Tes Kematang Siswa) dan Uang pangkal. Pos kedua dari Uang Tahunan Siswa. Pos ketiga berasal dari Uang SPP siswa.

2. Untuk pos-pos pengeluarannya, terbagi menjadi 3 pos besar juga. Pos pertama adalah untuk pengeluaran yang bersifat besar, seperti biaya marketing, biaya rekrutmen, biaya proyek, serta biaya pengembalian hutang ada di pos ini. Pemasukan pos ini berasal dari pos pertama pemasukan diatas. Lalu pos kedua adalah pos pengeluaran yang bersifat kebutuhan belajar siswa, seperti media belajar, biaya buku raport, biaya ujian, dan lainnya. Untuk pemasukan pos ini berasal dari pos pemasukan yang kedua, yaitu yang dari pos Uang Tahunan Siswa. Sedangkan pos terakhir adalah pos pengeluaran yang bersifat operasional, seperti biaya gaji guru dank karyawan, THR, biaya katering siswa, biaya kebersihan, biaya listrik dan telepon, pajak, dan lain-lain. Seperti dua hal diatas, pemasukan untuk pos ini berasal dari pos pemasukan yang ketiga, yaitu pos Uang SPP siswa. Untuk lebih jelasnya, pihak SMP bisa memberikan kopian cash flow penerimaan dan pemasukan SMPIF Al-Fikri untuk tahun ajaran lalu.

3. Yang berperan dalam prosesnya ada 5 pihak, yaitu:
a. Principal Al-Fikri
b. Kepala Sekolah SD dan SMP Al-Fikri
c. Asisten Principal
d. Kabag. Umum, Kabag. IT dan Kabag. Keuangan
e. Yayasan

4. Ada alur untuk mengelola keuangan sekolah ini. Pertama adalah sekolah akan mengumpulkan dana dari sumber-sumber dana yang ada, yaitu dari SPP siswa, uang tahunan dan juga uang pangkal. Setelah itu uang yang sudah terkumpul akan disetor ke bank. Setelah itu, jika ada rencana untuk melakukan pengeluaran sekolah, maka pihak yang meminta dana harus mengisi format permintaan dana yang sudah disediakan (jika permintaan dana adalah untuk kegiatan, maka harus disertai proposal). Kemudian format tersebut diajukan kepada Yayasan sekolah untuk disetujui. Setelah disetujui, maka pihak yayasan akan memberikan cek sejumlah dana yang diminta untuk dicairkan. Lalu akhirnya dana dapat dicairkan dan kemudian dialokasikan sesuai pos-pos permintaan dana yang ada. Kami juga bisa memberikan kopian untuk prosedur keuangan sekolah ini untuk lebih jelasnya.

5. Komponen-komponen RAPBS di sekolah ini banyak sekali. Dan karena rencana pengeluaran sekolah dibuatnya per 1 bulan, maka komponen-komponennya biasanya berubah-ubah. Tetapi yang pasti selalu ada untuk per bulannya adalah untuk biaya listrik, telepon dan internet, biaya antar-jemput siswa, biaya bunga bank dan pajak, biaya operasional yayasan, biaya katering siswa, biaya Jamsostek dan biaya gaji staf dan guru. Untuk biaya lainnya, biasanya menyesuaikan dengan kebutuhan apakah bulan itu dibutuhkan atau tidak.

6. Karena RAPBS sekolah ini dibuatnya per bulan, maka prosedurnya agak sedikit berbeda dengan kebanyakan sekolah. Pertama, setiap bulannya, tiap pihak yang memerlukan dana akan mengajukan permohonan dana melalui format permintaan uang tunai dan penyerahan proposal kalau berupa permohonan dana kegiatan. Lalu format tersebut akan di ACC oleh Ka.Sie atau Kabag. atau Principal tergantung besar nominal yang diminta. Setelah di ACC, maka Kabag. Keuangan akan menyusun Rencana Pengeluaran sekolah. Baru kemudian Rencana Pengeluaran diserahkan kepada Yayasan untuk disetujui. Setelah disetujui, maka baru dana bisa dicairkan dan kemudian dialokasikan. Contohnya, Bagian Umum meminta dana untuk membayar tagihan listrik. Maka Bagian Umum yang bertugas mengurusi tagihan listrik harus menyerahkan lembar tagihan listrik beserta form permintaan uang tunai ke bagian keuangan setelah disetujui oleh Ka.Sie atau Kabag yang berwenang, setelah itu bagian keuangan akan menyerahkan form tersebut dalam bentuk rencana pengeluaran kepada yayasan. Setelah disahkan yayasan, barulah cek bisa keluar dan bisa dicairkan. Tetapi bagian Keuangan mempunyai wewenang untuk mereduksi dana yang diminta jika dianggap tidak rasional walaupun permohonan sudah disetujui pihak yayasan. Jadi, bisa dibilang keputusan akhir berada di bagian keuangan mengenai kebijakan pengeluaran uang. Kurang lebih, seperti itulah prosedur penyusunannya.

7. Untuk proses pertanggung jawabannya, setiap kegiatan ataupun permintaan uang yang dilakukan pihak sekolah, baik guru ataupun staf bagian lain, diminta untuk membuat SPJ masing-masing. Setelah dibuat SPJ, maka Kabag. Keuangan membuat LPJ secara keseluruhan mengenai pengeluaran yang sudah dilakukan. LPJ dibuat di akhir tahun ajaran. Setelah dibuat laporan tahunannya, maka semua transaksi tersebut dipindahkan ke dalam Neraca Saldo. Setelah itu baru dibawa ke depan Yayasan untuk dipresentasikan dan untuk melihat apakah pengeluaran tahun ini defisit atau tidak. Dalam presentasi pertanggung jawaban ini, terkadang hadir juga Konsultan Keuangan Al-Fikri untuk membantu menganalisis keuangan internal Al-Fikri dan membantu perencanaan keuangan Al-Fikri untuk ke depannya.

8. Untuk alasan spesifiknya, kami sebagai bagian keuangan tidak tahu persis. Tetapi dari pihak Yayasan dan pihak sekolah, kami masih merasa mampu dan stabil dalam mengelola keuangan kami dengan sumber dana yang ada. Karena dikhawatirkan, jika kami mengambil dana BOS, pengelolaan keuangan sekolah kami yang terbilang masih baru ini akan mendapat campur-tangan pihak luar dan menyebabkan ketidakstabilan. Jadi, kami memilih untuk tidak mengambil dana tersebut.

E. Pembahasan Hasil Wawancara
Hasil wawancara saya dengan Kabag Keuangan Al-Fikri menghasilkan beberapa simpulan. Pertama mengenai alur kas dari sekolah ini. Ada beberapa pos untuk pengeluaran dan pemasukan. Setiap pos pemasukan mempunyai pos pengeluara yang berbeda. Bisa dilihat pada Cash Flow sekolah ini (terlampir), bahwa untuk tiap pos pengeluaran sudah dianggarkan dari pos-pos pemasukan yang ada, sehingga tidak terjadi tumpang-tindih dana atau mark-up dana yang berlebihan dan tidak wajar pada satu pos.

Lalu dilihat dari penyusunan RAPBS, sekolah ini memiliki alur yang sedikit berbeda. Penyusunan rencana pengeluaran dilakukan sebulan sekali dan menyesuaikan dengan permintaan dana. Untuk proses pertanggung jawabannya, bagian keuangan sekolah akan membuat neraca saldo pada akhir tahun ajaran dan kemudian dipresentasikan di hadapan yayasan dan konsultan keuangan sekolah. Setelah ada laporan pertanggung jawaban, maka sekolah bisa menyusun kembali sistem keuangan sekolah untuk tahun ajaran baru menyesuaikan dengan pemasukan yang akan diterima.
Mengenai dana BOS, Al-Fikri tidak menggunakan dana BOS sebagai salah satu sumber dana mereka. Karena menurut sekolah ini, sumber dana yang didapat masih bisa mencukupi kebutuhan pengeluaran sekolah selama setahun, sehingga tidak perlu menggunakan dana BOS. Selain itu, pihak sekolah juga merasa jika menggunakan dana BOS, maka akan ada campur-tangan pihak luar untuk masalah pengelolaan keuangan sekolah, dan jika hal itu terjadi, dikhawatirkan akan terjadi ketidakstabilan pengelolaan keuangan.

F. Temuan Hasil Observasi
Saya mendapatkan beberapa informasi tertulis mengenai keuangan SMPIF Al-Fikri. Informasi-informasi tersebut diantaranya adalah : (terlampir)
a. Cash Flow Pemasukan dan Pengeluaran SIF Al-Fikri
b. Prosedur Keuangan secara umum
c. Prosedur Permintaan Uang untuk Kegiatan Tema/Non Tema
d. Contoh Form Permintaan Uang Tunai


NB : Untuk Temuan Hasil Observasi tidak dilampirkan di dalam blog ini karena temuan tersebut berbentuk hardcopy sehingga hanya dilampirkan pada makalah tertulis.

Sunday, March 28, 2010

Resume Perkuliahan - Manajemen Keuangan 4

Studi kelayakan atau Feasibility Study adalah sebuah penilaian yang komprehensif terhadap kelayakan suatu usaha. Dalam penilaiannya, aspek-aspek yang dikaji adalah aspek fungsi manajemen dan aspek lingkungan eksternal. Selain itu, penilaian study kelayakan melibatkan metodologi ilmiah yang berkaitan dengan prosedur, pengambilan keputusan, validitas data, dan landasan teoritis.  

Agar suatu usaha dikatakan layak, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun usaha. Pertama adalah dari segi fisik atau tampilan. Hal ini tidak berbicara mengenai lokasi saja tetapi juga dari setting gedung harus memiliki nilai dan filosofi tersendiri yang membentuk identitas perusahaan tersebut. Selain itu kita juga harus memerhatikan dari segi marketing atau pemasarannya. Mulai dari segmentasi pasar, targetting dan juga positioning. Konsep marketing adalah sales atau penjualan. Salah satu strategi marketing adalah social marketing atau pemasaran yang bertujuan untuk kepedulian sosial.

Kembali pada studi kelayakan, fungsi dari studi kelayakan adalah untuk planning (merencanakan), forecasting (peramalan), information (informasi), evaluation (evaluasi) dan research (penelitian). 

Pihak-pihak yang memanfaatkan studi kelayakan antara lain adalah investor yang akan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Melalui hasil studi kelayakan, maka investor dapat menilai apakah perusahaan tersebut profitable atau tidak. Lalu juga bagi kreditor. Studi kelayakan berguna sebagai bahan pertimbangan kreditor apakah perusahaan tersebut layak mendapatkan pinjaman atau tidak. Lalu untuk Manajemen Perusahaan itu sendiri dalam mengevaluasi perusahaan tersebut. Dan juga untuk masyarakat dan pemerintah sebagai pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung akan dipengaruhi dan mempengaruhi kelangsungan perusahaan tersebut.

Resume Perkuliahan - Manajemen Keuangan 2

Di dalam dunia bisnis, terdapat 3 jenis bisnis atau usaha. Pertama adalah service bussiness, trade bussiness, dan manufacture bussiness. Service bussiness atau bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan produk saat akan menyerahkan produk itu pada konsumen, dengan kata lain, bisnis ini menjual jasa, bukan produk riil. Sedangkan trade bussiness atau bisnis perdagangan adalah bisnis menjual produk. Dalam trade bussiness, terdapat rumus dasar dalam menentukan harga jual suatu produk, yaitu
                                                HJ = UC + PM
·         HJ adalah harga jual
·         UC adalah unit cost
·         PM adalah profit margin
Sedangkan manufacture bussiness atau bisnis industri adalah bisnis mengolah bahan mentah (raw material) menjadi barang jadi. Dalam memproduksi suatu barang, bisnis ini mengenal 3 biaya, yaitu Raw Material Cost. Biasanya biaya ini merupakan jumlah yang besar dibandingkan dengan biaya bahan lain. Yang kedua adalah Biaya Tenaga Kerja Langsung. Dan yang ketiga adalah Biaya Overhead (atau biaya lain-lain). Terkadang, dalam bisnis ini terdapat biaya bahan pembantu.
Selain dibedakan menurut jenisnya, bisnis juga dibedakan menurut badan usahanya. Di Indonesia, badan usaha yang diakui antara lain : private bussiness atau bisnis pribadi, yang kedua adalah Firma, kemudian CV atau dalam istilah Indonesia dikenal sebagai perseroan komanditer, lalu ada PT atau Perseroan Terbatas, lalu ada Perusahaan Umum yang merupakan milik Pemda dan bersifat non-profit , lalu ada BHMN (Badan Usaha Milik Negara), kemudian BHP dan yang terakhir adalah kooperasi.
Sedangkan menurut pemiliknya, bisnis dibagi menjadi bisnis milik masyarakat atau publik, bisnis pemerintah pusat seperti BUMN, bisnis milik pemerintah daerah seperti BUMD dan bisnis campuran dimana pemilik bisnis lebih dari satu pihak.
      Dalam mengelola suatu bisnis, penting untuk memahami untuk membuat suatu laporan keuangan. Di dalam laporan keuangan mengenal  3 laporan, yaitu Laporan Laba-Rugi atau Income Statement, Laporan Laba ditahan atau Perubahan Modal dan Laporan Neraca atau Balance Sheet.
      Sebelum menyusun sebuah laporan, seorang pelaku bisnis lebih dulu memahami alur transaksi keuangan. Transaksi keuangan adalah kejadian yang dilakukan oleh 2 pihak atau lebih yang mengakibatkan perubahan nilai pada dua akun atau lebih yang dapat diukur dengan uang. Setelah melakukan transaksi keuangan, maka harus dianalisis dahulu transaksi tersebut, apakah merupakan transaksi keuangan atau bukan, dilihat dari syarat sebuah transaksi keuangan. Setelah dianalisis, transaksi keuangan tersebut dimasukkan kedalam jurnal. Jurnal merupakan catatan dari transaksi keuangan yang menginformasikan pengaruh transaksi keuangan terhadap akun. Setelah dicatat dalam jurnal, jurnal tersebut diposting atau dipindahkan ke dalam Buku Besar. Setelah dipindahkan ke dalam Buku Besar, maka keselurahannya baru dibuat menjadi sebuah Neraca Saldo yang akan menginformasikan mengenai saldo akhir perusahaan tersebut.

Thursday, March 11, 2010

Resume Perkuliahan - Manajemen Keuangan 1

Dalam pertemuan pertama kali ini, Manajemen Keuangan membahas mengenai konsep dasar akuntansi dan beberapa dasar manajemen.

Tugas utama seorang manajer keuangan dibagi menjadi 3 hal, yaitu; Mencari dana, Mengalokasikan dana berbasis anggaran dan Membuat skala prioritas.

Dalam mencari dana, seorang manajer keuangan harus mengenali sumber-sumber dana yang ada. Sumber dana terbagi menjadi 3, yaitu; dari modal pemilik, pinjaman dan uang hasil investasi.

Jika seorang manajer keuangan mengambil dana yang berasal dari pinjaman, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Seorang manajer keuangan harus melakukan analisis mengenai kekuatan pengembalian pinjaman dan analisis pasar keuangan, seperti berapa tingkat suku bunga pinjaman, sistem bunga pinjaman, tingkat inflasi dan lain-lain agar suatu perusahaan tidak terlilit hutang yang besar.

Sedangkan pengeluaran terbagi menjadi 2 pos, yaitu pos dana operasional, dimana pos keuangan ini adalah untuk pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya untuk melancarkan kegiatan operasional suatu perusahaan dan yang kedua adalah pos dana investasi, dimana dana ini dikeluarkan khusus untuk berinvestasi di tempat lain sepertu untuk membuat gedung atau diputar di tempat lain sebagai investasi perusahaan.

Dalam penyusunan anggaran, seorang manajer keuangan harus memerhatikan unit cost, BEP, harga jual, dan lain-lain. Harga jual dari suatu produk diusahakan tidak terlalu rendah karena akan mengurangi rasa percaya masyarakat dan juga jangan terlalu tinggi, harus disesuaikan dengan daya beli masyarakatnya.

Di dalam dunia bisnis, terdapat konsep 'Bussiness Entity' yaitu pemisahan pencatatan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis/perusahaan.

Konsep dasar akuntansi

Aktiva
Aktiva terbagi menjadi 3, yaitu Current Asset (contoh : uang, barang)
Fixed Asset (contoh : tanah, bangunan)
Intangible Fixed Asset (contoh : izin perusahaan)

Hutang
Terbagi menjadi 2, yaitu; Hutang Lancar (Current Liabillities) seperti hutang gaji
Hutang Jangka Panjang (Long-term Liabillities) yaitu hutang yang jangka waktu pembayarannya lebih dari 1 tahun.

Capital
Capital atau modal bertambah jika ada profit dan berkurang jika ada rugi.