Monday, March 29, 2010

Laporan Hasil Observasi Manajemen Keuangan

LAPORAN HASIL OBSERVASI
SISTEM KEUANGAN SMPIF AL-FIKRI

A. Metode Observasi
Metode observasi yang saya lakukan dalam memenuhi tugas Manajemen Keuangan kali ini adalah metode wawancara. Karena tugas observasi kali ini mengenai pengeluaran sekolah, maka yang saya temui adalah staf dari Bagian Keuangan.

B. Narasumber
Narasumber untuk wawancara ini adalah Kepala Bagian Keuangan SMPIF Al-Fikri, Ibu Afriza Lily. Beliau mengepalai Bagian Keuangan untuk SD maupun SMP Al-Fikri.

C. Waktu dan Tempat pelaksanaan
Waktu : Senin, 29 Maret 2010
Tempat : Tata Usaha Sekolah Islam Fitrah Al-Fikri, Depok

D. Hasil Wawancara
Daftar Pertanyaan :
1. Darimana saja sumber-sumber keuangan SMPIF Al-Fikri?
2. Apa saja pos-pos pengeluaran keuangan SMPIF Al-Fikri?
3. Siapa saja yang berperan dalam proses perencanaan keuangan SMPIF Al-Fikri?
4. Bagaimana proses pengelolaan keuangan Al-Fikri?
5. Apa saja komponen RAPBS SMPIF Al-Fikri?
6. Bagaimana prosedur penyusunan RAPBS SMPIF Al-Fikri?
7. Bagaimana proses pertanggung jawaban keuangan SMPIF Al-Fikri?
8. Mengapa SMPIF Al-Fikri memutuskan untuk tidak memakai dana BOS dari pemerintah?

Jawaban :
1. Sumber-sumber dana penerimaan sekolah ini terbagi ke dalam 3 pos besar. Pos pertama yaitu Uang Fomulir, TKS (Tes Kematang Siswa) dan Uang pangkal. Pos kedua dari Uang Tahunan Siswa. Pos ketiga berasal dari Uang SPP siswa.

2. Untuk pos-pos pengeluarannya, terbagi menjadi 3 pos besar juga. Pos pertama adalah untuk pengeluaran yang bersifat besar, seperti biaya marketing, biaya rekrutmen, biaya proyek, serta biaya pengembalian hutang ada di pos ini. Pemasukan pos ini berasal dari pos pertama pemasukan diatas. Lalu pos kedua adalah pos pengeluaran yang bersifat kebutuhan belajar siswa, seperti media belajar, biaya buku raport, biaya ujian, dan lainnya. Untuk pemasukan pos ini berasal dari pos pemasukan yang kedua, yaitu yang dari pos Uang Tahunan Siswa. Sedangkan pos terakhir adalah pos pengeluaran yang bersifat operasional, seperti biaya gaji guru dank karyawan, THR, biaya katering siswa, biaya kebersihan, biaya listrik dan telepon, pajak, dan lain-lain. Seperti dua hal diatas, pemasukan untuk pos ini berasal dari pos pemasukan yang ketiga, yaitu pos Uang SPP siswa. Untuk lebih jelasnya, pihak SMP bisa memberikan kopian cash flow penerimaan dan pemasukan SMPIF Al-Fikri untuk tahun ajaran lalu.

3. Yang berperan dalam prosesnya ada 5 pihak, yaitu:
a. Principal Al-Fikri
b. Kepala Sekolah SD dan SMP Al-Fikri
c. Asisten Principal
d. Kabag. Umum, Kabag. IT dan Kabag. Keuangan
e. Yayasan

4. Ada alur untuk mengelola keuangan sekolah ini. Pertama adalah sekolah akan mengumpulkan dana dari sumber-sumber dana yang ada, yaitu dari SPP siswa, uang tahunan dan juga uang pangkal. Setelah itu uang yang sudah terkumpul akan disetor ke bank. Setelah itu, jika ada rencana untuk melakukan pengeluaran sekolah, maka pihak yang meminta dana harus mengisi format permintaan dana yang sudah disediakan (jika permintaan dana adalah untuk kegiatan, maka harus disertai proposal). Kemudian format tersebut diajukan kepada Yayasan sekolah untuk disetujui. Setelah disetujui, maka pihak yayasan akan memberikan cek sejumlah dana yang diminta untuk dicairkan. Lalu akhirnya dana dapat dicairkan dan kemudian dialokasikan sesuai pos-pos permintaan dana yang ada. Kami juga bisa memberikan kopian untuk prosedur keuangan sekolah ini untuk lebih jelasnya.

5. Komponen-komponen RAPBS di sekolah ini banyak sekali. Dan karena rencana pengeluaran sekolah dibuatnya per 1 bulan, maka komponen-komponennya biasanya berubah-ubah. Tetapi yang pasti selalu ada untuk per bulannya adalah untuk biaya listrik, telepon dan internet, biaya antar-jemput siswa, biaya bunga bank dan pajak, biaya operasional yayasan, biaya katering siswa, biaya Jamsostek dan biaya gaji staf dan guru. Untuk biaya lainnya, biasanya menyesuaikan dengan kebutuhan apakah bulan itu dibutuhkan atau tidak.

6. Karena RAPBS sekolah ini dibuatnya per bulan, maka prosedurnya agak sedikit berbeda dengan kebanyakan sekolah. Pertama, setiap bulannya, tiap pihak yang memerlukan dana akan mengajukan permohonan dana melalui format permintaan uang tunai dan penyerahan proposal kalau berupa permohonan dana kegiatan. Lalu format tersebut akan di ACC oleh Ka.Sie atau Kabag. atau Principal tergantung besar nominal yang diminta. Setelah di ACC, maka Kabag. Keuangan akan menyusun Rencana Pengeluaran sekolah. Baru kemudian Rencana Pengeluaran diserahkan kepada Yayasan untuk disetujui. Setelah disetujui, maka baru dana bisa dicairkan dan kemudian dialokasikan. Contohnya, Bagian Umum meminta dana untuk membayar tagihan listrik. Maka Bagian Umum yang bertugas mengurusi tagihan listrik harus menyerahkan lembar tagihan listrik beserta form permintaan uang tunai ke bagian keuangan setelah disetujui oleh Ka.Sie atau Kabag yang berwenang, setelah itu bagian keuangan akan menyerahkan form tersebut dalam bentuk rencana pengeluaran kepada yayasan. Setelah disahkan yayasan, barulah cek bisa keluar dan bisa dicairkan. Tetapi bagian Keuangan mempunyai wewenang untuk mereduksi dana yang diminta jika dianggap tidak rasional walaupun permohonan sudah disetujui pihak yayasan. Jadi, bisa dibilang keputusan akhir berada di bagian keuangan mengenai kebijakan pengeluaran uang. Kurang lebih, seperti itulah prosedur penyusunannya.

7. Untuk proses pertanggung jawabannya, setiap kegiatan ataupun permintaan uang yang dilakukan pihak sekolah, baik guru ataupun staf bagian lain, diminta untuk membuat SPJ masing-masing. Setelah dibuat SPJ, maka Kabag. Keuangan membuat LPJ secara keseluruhan mengenai pengeluaran yang sudah dilakukan. LPJ dibuat di akhir tahun ajaran. Setelah dibuat laporan tahunannya, maka semua transaksi tersebut dipindahkan ke dalam Neraca Saldo. Setelah itu baru dibawa ke depan Yayasan untuk dipresentasikan dan untuk melihat apakah pengeluaran tahun ini defisit atau tidak. Dalam presentasi pertanggung jawaban ini, terkadang hadir juga Konsultan Keuangan Al-Fikri untuk membantu menganalisis keuangan internal Al-Fikri dan membantu perencanaan keuangan Al-Fikri untuk ke depannya.

8. Untuk alasan spesifiknya, kami sebagai bagian keuangan tidak tahu persis. Tetapi dari pihak Yayasan dan pihak sekolah, kami masih merasa mampu dan stabil dalam mengelola keuangan kami dengan sumber dana yang ada. Karena dikhawatirkan, jika kami mengambil dana BOS, pengelolaan keuangan sekolah kami yang terbilang masih baru ini akan mendapat campur-tangan pihak luar dan menyebabkan ketidakstabilan. Jadi, kami memilih untuk tidak mengambil dana tersebut.

E. Pembahasan Hasil Wawancara
Hasil wawancara saya dengan Kabag Keuangan Al-Fikri menghasilkan beberapa simpulan. Pertama mengenai alur kas dari sekolah ini. Ada beberapa pos untuk pengeluaran dan pemasukan. Setiap pos pemasukan mempunyai pos pengeluara yang berbeda. Bisa dilihat pada Cash Flow sekolah ini (terlampir), bahwa untuk tiap pos pengeluaran sudah dianggarkan dari pos-pos pemasukan yang ada, sehingga tidak terjadi tumpang-tindih dana atau mark-up dana yang berlebihan dan tidak wajar pada satu pos.

Lalu dilihat dari penyusunan RAPBS, sekolah ini memiliki alur yang sedikit berbeda. Penyusunan rencana pengeluaran dilakukan sebulan sekali dan menyesuaikan dengan permintaan dana. Untuk proses pertanggung jawabannya, bagian keuangan sekolah akan membuat neraca saldo pada akhir tahun ajaran dan kemudian dipresentasikan di hadapan yayasan dan konsultan keuangan sekolah. Setelah ada laporan pertanggung jawaban, maka sekolah bisa menyusun kembali sistem keuangan sekolah untuk tahun ajaran baru menyesuaikan dengan pemasukan yang akan diterima.
Mengenai dana BOS, Al-Fikri tidak menggunakan dana BOS sebagai salah satu sumber dana mereka. Karena menurut sekolah ini, sumber dana yang didapat masih bisa mencukupi kebutuhan pengeluaran sekolah selama setahun, sehingga tidak perlu menggunakan dana BOS. Selain itu, pihak sekolah juga merasa jika menggunakan dana BOS, maka akan ada campur-tangan pihak luar untuk masalah pengelolaan keuangan sekolah, dan jika hal itu terjadi, dikhawatirkan akan terjadi ketidakstabilan pengelolaan keuangan.

F. Temuan Hasil Observasi
Saya mendapatkan beberapa informasi tertulis mengenai keuangan SMPIF Al-Fikri. Informasi-informasi tersebut diantaranya adalah : (terlampir)
a. Cash Flow Pemasukan dan Pengeluaran SIF Al-Fikri
b. Prosedur Keuangan secara umum
c. Prosedur Permintaan Uang untuk Kegiatan Tema/Non Tema
d. Contoh Form Permintaan Uang Tunai


NB : Untuk Temuan Hasil Observasi tidak dilampirkan di dalam blog ini karena temuan tersebut berbentuk hardcopy sehingga hanya dilampirkan pada makalah tertulis.

Sunday, March 28, 2010

Resume Perkuliahan - Manajemen Keuangan 4

Studi kelayakan atau Feasibility Study adalah sebuah penilaian yang komprehensif terhadap kelayakan suatu usaha. Dalam penilaiannya, aspek-aspek yang dikaji adalah aspek fungsi manajemen dan aspek lingkungan eksternal. Selain itu, penilaian study kelayakan melibatkan metodologi ilmiah yang berkaitan dengan prosedur, pengambilan keputusan, validitas data, dan landasan teoritis.  

Agar suatu usaha dikatakan layak, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun usaha. Pertama adalah dari segi fisik atau tampilan. Hal ini tidak berbicara mengenai lokasi saja tetapi juga dari setting gedung harus memiliki nilai dan filosofi tersendiri yang membentuk identitas perusahaan tersebut. Selain itu kita juga harus memerhatikan dari segi marketing atau pemasarannya. Mulai dari segmentasi pasar, targetting dan juga positioning. Konsep marketing adalah sales atau penjualan. Salah satu strategi marketing adalah social marketing atau pemasaran yang bertujuan untuk kepedulian sosial.

Kembali pada studi kelayakan, fungsi dari studi kelayakan adalah untuk planning (merencanakan), forecasting (peramalan), information (informasi), evaluation (evaluasi) dan research (penelitian). 

Pihak-pihak yang memanfaatkan studi kelayakan antara lain adalah investor yang akan menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Melalui hasil studi kelayakan, maka investor dapat menilai apakah perusahaan tersebut profitable atau tidak. Lalu juga bagi kreditor. Studi kelayakan berguna sebagai bahan pertimbangan kreditor apakah perusahaan tersebut layak mendapatkan pinjaman atau tidak. Lalu untuk Manajemen Perusahaan itu sendiri dalam mengevaluasi perusahaan tersebut. Dan juga untuk masyarakat dan pemerintah sebagai pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung akan dipengaruhi dan mempengaruhi kelangsungan perusahaan tersebut.

Resume Perkuliahan - Manajemen Keuangan 2

Di dalam dunia bisnis, terdapat 3 jenis bisnis atau usaha. Pertama adalah service bussiness, trade bussiness, dan manufacture bussiness. Service bussiness atau bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan produk saat akan menyerahkan produk itu pada konsumen, dengan kata lain, bisnis ini menjual jasa, bukan produk riil. Sedangkan trade bussiness atau bisnis perdagangan adalah bisnis menjual produk. Dalam trade bussiness, terdapat rumus dasar dalam menentukan harga jual suatu produk, yaitu
                                                HJ = UC + PM
·         HJ adalah harga jual
·         UC adalah unit cost
·         PM adalah profit margin
Sedangkan manufacture bussiness atau bisnis industri adalah bisnis mengolah bahan mentah (raw material) menjadi barang jadi. Dalam memproduksi suatu barang, bisnis ini mengenal 3 biaya, yaitu Raw Material Cost. Biasanya biaya ini merupakan jumlah yang besar dibandingkan dengan biaya bahan lain. Yang kedua adalah Biaya Tenaga Kerja Langsung. Dan yang ketiga adalah Biaya Overhead (atau biaya lain-lain). Terkadang, dalam bisnis ini terdapat biaya bahan pembantu.
Selain dibedakan menurut jenisnya, bisnis juga dibedakan menurut badan usahanya. Di Indonesia, badan usaha yang diakui antara lain : private bussiness atau bisnis pribadi, yang kedua adalah Firma, kemudian CV atau dalam istilah Indonesia dikenal sebagai perseroan komanditer, lalu ada PT atau Perseroan Terbatas, lalu ada Perusahaan Umum yang merupakan milik Pemda dan bersifat non-profit , lalu ada BHMN (Badan Usaha Milik Negara), kemudian BHP dan yang terakhir adalah kooperasi.
Sedangkan menurut pemiliknya, bisnis dibagi menjadi bisnis milik masyarakat atau publik, bisnis pemerintah pusat seperti BUMN, bisnis milik pemerintah daerah seperti BUMD dan bisnis campuran dimana pemilik bisnis lebih dari satu pihak.
      Dalam mengelola suatu bisnis, penting untuk memahami untuk membuat suatu laporan keuangan. Di dalam laporan keuangan mengenal  3 laporan, yaitu Laporan Laba-Rugi atau Income Statement, Laporan Laba ditahan atau Perubahan Modal dan Laporan Neraca atau Balance Sheet.
      Sebelum menyusun sebuah laporan, seorang pelaku bisnis lebih dulu memahami alur transaksi keuangan. Transaksi keuangan adalah kejadian yang dilakukan oleh 2 pihak atau lebih yang mengakibatkan perubahan nilai pada dua akun atau lebih yang dapat diukur dengan uang. Setelah melakukan transaksi keuangan, maka harus dianalisis dahulu transaksi tersebut, apakah merupakan transaksi keuangan atau bukan, dilihat dari syarat sebuah transaksi keuangan. Setelah dianalisis, transaksi keuangan tersebut dimasukkan kedalam jurnal. Jurnal merupakan catatan dari transaksi keuangan yang menginformasikan pengaruh transaksi keuangan terhadap akun. Setelah dicatat dalam jurnal, jurnal tersebut diposting atau dipindahkan ke dalam Buku Besar. Setelah dipindahkan ke dalam Buku Besar, maka keselurahannya baru dibuat menjadi sebuah Neraca Saldo yang akan menginformasikan mengenai saldo akhir perusahaan tersebut.

Thursday, March 11, 2010

Resume Perkuliahan - Manajemen Keuangan 1

Dalam pertemuan pertama kali ini, Manajemen Keuangan membahas mengenai konsep dasar akuntansi dan beberapa dasar manajemen.

Tugas utama seorang manajer keuangan dibagi menjadi 3 hal, yaitu; Mencari dana, Mengalokasikan dana berbasis anggaran dan Membuat skala prioritas.

Dalam mencari dana, seorang manajer keuangan harus mengenali sumber-sumber dana yang ada. Sumber dana terbagi menjadi 3, yaitu; dari modal pemilik, pinjaman dan uang hasil investasi.

Jika seorang manajer keuangan mengambil dana yang berasal dari pinjaman, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Seorang manajer keuangan harus melakukan analisis mengenai kekuatan pengembalian pinjaman dan analisis pasar keuangan, seperti berapa tingkat suku bunga pinjaman, sistem bunga pinjaman, tingkat inflasi dan lain-lain agar suatu perusahaan tidak terlilit hutang yang besar.

Sedangkan pengeluaran terbagi menjadi 2 pos, yaitu pos dana operasional, dimana pos keuangan ini adalah untuk pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya untuk melancarkan kegiatan operasional suatu perusahaan dan yang kedua adalah pos dana investasi, dimana dana ini dikeluarkan khusus untuk berinvestasi di tempat lain sepertu untuk membuat gedung atau diputar di tempat lain sebagai investasi perusahaan.

Dalam penyusunan anggaran, seorang manajer keuangan harus memerhatikan unit cost, BEP, harga jual, dan lain-lain. Harga jual dari suatu produk diusahakan tidak terlalu rendah karena akan mengurangi rasa percaya masyarakat dan juga jangan terlalu tinggi, harus disesuaikan dengan daya beli masyarakatnya.

Di dalam dunia bisnis, terdapat konsep 'Bussiness Entity' yaitu pemisahan pencatatan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis/perusahaan.

Konsep dasar akuntansi

Aktiva
Aktiva terbagi menjadi 3, yaitu Current Asset (contoh : uang, barang)
Fixed Asset (contoh : tanah, bangunan)
Intangible Fixed Asset (contoh : izin perusahaan)

Hutang
Terbagi menjadi 2, yaitu; Hutang Lancar (Current Liabillities) seperti hutang gaji
Hutang Jangka Panjang (Long-term Liabillities) yaitu hutang yang jangka waktu pembayarannya lebih dari 1 tahun.

Capital
Capital atau modal bertambah jika ada profit dan berkurang jika ada rugi.

Monday, January 18, 2010

My Biography - Part II


Wina vs Ari
Salah satu hobi saya saat di rumah adalah berkelahi dengan Ari. Satu-satunya rival di dalam rumah. Saya sering sekali bertengkar dengan Ari. Mulai dari perang kata-kata, hingga perang beneran.

Saya ingat, ketika saya sudah memasuki kelas 4 SD, saya pernah saling lempar barang dengan Ari. Dia melempar piring plastik ke arah saya dan saya balas melempar tempat sampah ke arahnya. Alhasil, rumah pun berantakan dan asisten rumah tangga saya lah yang kerepotan.

Suatu saat, saya dan Ari memelihara ikan cupang. Kami membeli ikan-ikan cupang itu di pasar ketika kami ikut asisten rumah tangga kami belanja. Saya memilih ikan cupang dengan ekor panjang yang berwarna merah. Sedangkan Ari memilih yang berwarna biru. Sesampainya di rumah, Mbak Yani menempatkan ikan cupang kami masing-masing ke dalam dua toples kaca.

Kami pun saling merawat ikan kami masing-masing. Untuk makanannya, kami memberikan nasi untuk ikan itu. Belakangan, kami baru tahu, itulah yang membuat ikan cupang kami cepat mati.

Ikan cupang dikenal suka bertarung kalau dihadapkan satu sama lain. Maka, kami pun mendekatkan toples kaca kami sehingga ikan cupang kami bisa saling melihat. Begitu toples kaca kami didekatkan, ikan cupang kami langsung membenturkan kepala mereka ke toples kaca.

Maksud ikan cupang itu sih, mau bertarung satu sama lain. Tapi tidak bisa karena terbentur kaca toples. Kami berdua pun senang melihat adegan itu. Ikan-ikan cupang kami saling membenturkan kepala mereka ke kaca.

Lalu, pikiran jahat saya bekerja. Saya pun mengeluarkan ikan cupang saya dari toplesnya dan mencampurkannya di dalam toples kaca Ari, sehingga kedua ikan cupang tersebut bisa bertarung dengan bebas.

Dan benar saja, ketika saya meletakkan ikan cupang merah saya, ikan cupang biru Ari langsung menyerbu ikan saya. Mereka saling bertempur satu sama lain. Saya dan Ari pun semakin senang melihatnya. Kami saling menyemangati ikan kami masing-masing.

Tetapi, kemudian salah satu ikan kami berdarah. Kami tidak tahu ikan mana yang berdarah, ikan mana yang menyerang. Kami pun mulai saling menyalahkan. Saya menyalahkan ikan Ari, begitu juga Ari. Saya langsung mengeluarkan ikan saya dari dalam toples. Saya kembalikan ikan saya ke dalam toples saya. Ternyata ikan saya tidak berdarah.

Yang berdarah ternyata ikannya Ari. Ari pun jadi marah. Dia menyalahkan saya. Saya tidak mau disalahkan. Saya bilang pada Ari, ikannya jelek sehingga mudah berdarah sedangkan ikan saya kuat.

Kami pun berkelahi. Saling memukul, menendang, mencakar, menjambak dan meludahi. Parah deh pokoknya. Mbak Yani berusaha meleraikan kami. Saya dikunci di dalam kamar saya. Ari juga dikunci di dalam kamarnya. Saya menangis kencang karena Ari menjambak saya dengan keras. Untung saya berhasil mencakar dan meludahi Ari dengan sempurna. Dia pasti kesakitan.

Malamnya, ketika Papa dan Mama sudah pulang, Mbak Yani mengadukan pada Mama dan Papa tentang kejadian perang ikan itu. Papa pun marah. Kami dilarang membeli ikan cupang lagi. Ikan cupang kami pun dibuang oleh Papa.

Saya dan Ari pun kembali menangis. Karena sudah malam, kami kembali dikunci di kamar. Tetapi, kami dikunci di dalam satu kamar, di kamar tamu.

Keputusan yang salah. Karena di kamar itu kami meneruskan perang yang tadi siang sempat tertunda. Kami kembali menyerang sambil menangis dan saling menyalahkan. Akhirnya Papa pun mengunci kami di kamar kami masing-masing.

Yah, itu tadi sedikit cerita tentang permusuhan saya dengan kakak saya. Sampai sekarang pun, saya masih belum bisa akur dengan kakak saya. Walaupun kami tidak pernah lagi perang fisik seperti dulu, tetapi kami jadi perang dingin selama di rumah.

Saya sering iri sebenarnya melihat teman-teman saya yang mempunyai kakak yang sayang pada mereka. Kakak cowok teman-teman saya mau mengantar adiknya, membantu mereka. Dan teman-teman cowok saya yang punya adik perempuan juga sayang pada adiknya. Yahh, tapi mau diapain lagi. Saya juga suka geli sendiri membayangkan saya dan kakak saya bisa akur. Yahh, saat itu akan datang suatu saat.
Masa-masa TK
Waktu saya kecil, saya termasuk anak yang aktif dan cerdas. Saya termasuk anak yang cepat belajar. Ketika saya TK, yaitu di TK Tugu Ibu, Depok, saya merupakan salah satu dari kira-kira 15 anak di kelas saya yang sudah bisa membaca. Waktu itu yang sudah bisa membaca hanya saya dan satu anak cowok lainnya.

Dan saya sudah bisa membedakan warna merah dengan warna kuning. Untuk ukuran anak TK, hal itu hebat lho.

Saya juga jagoan cilik ketika TK. Saya adalah Wina sang Pembela Kebenaran dan Keadilan. Teman-teman cewek saya selalu mengadu pada saya kalau mereka diganggu oleh anak-anak cowok. Maka, saya pun akan berkelahi dengan anak-anak cowok itu. Tidak peduli saya kalah atau menang. Yang penting saya berantem dan terlihat keren.

Waktu TK pun, saya cewek satu-satunya yang bisa naik turun tangga melingkar. Kebanyakan anak-anak cewek di TK saya sudah menyerah ketika menaiki tangga melingkar.

Saya juga sering dipilih untuk menjadi Pemimpin Upacara ketika TK. Wah, pokoknya saya hebat deh waktu TK.

Saya juga punya cerita cinta saya yang pertama ketika di TK saya. Haha, saya jadi malu.

Ketika TK, saya menyukai teman sekelas saya yang bernama Maiko. Dia adalah si anak yang sudah bisa membaca di kelas, selain saya. Anak paling pintar di kelas. Dia keturunan Jepang.

Saya baru menyadari fakta bahwa ternyata dari dulu saya mempunyai ketertarikan pada cowok-cowok keturunan Jepang. Yang agak-agak sipit matanya. Hahha, jadi malu.
Dan ternyata saya juga menyukai cowok-cowok yang cerdas. Cowok-cowok yang multitalented dan pintar. Punya keahlian yang banyak.

Kembali ke cerita tentang Maiko. Saya, sebagai jagoan kelas, bercerita dengan lantang pada teman-teman saya bahwa saya menyukai Maiko.

Teman-teman saya pun jadi sering menggoda saya ketika ada Maiko. Anehnya, saya semakin pede untuk mendekati Maiko.

Yang lebih aibnya lagi, ketika sedang  waktu istirahat, saya melihat Maiko sedang bermain bola. Ketika ia sedang duduk untuk istirahat, teman-teman saya menyuruh saya untuk mencium Maiko. Saya pun didorong-dorong untuk mendekati Maiko. Saya pun kemudian mencium pipi Maiko sekilas.

Ya Tuhaaann, memalukan banget.

Setelah itu, saya lari ke arah teman-teman saya dengan tertawa senang. Bisa dibayangkan lah..

Setelah kejadian itu, teman-teman saya jadi semakin senang menggoda saya dengan Maiko. Anehnya, Maiko diam saja. Tidak marah ataupun senang. Saya kan jadi bingung. Karena Maiko diam saja selama digoda, teman-teman jadi semakin dikit dan jarang menggoda kami.

Sampai akhirnya kami lulus TK, saya masih menyukai Maiko. Tapi Maiko bertahan dengan sikap cueknya. Gemes deh..

Saat saya masuk SD, Maiko pindah sekolah. Sekaligus pindah rumah. Padahal, tadinya rumah kami cukup dekat. Asisten rumah tangga kami juga saling kenal. Tapi dia pindah rumah. Saya tidak mengetahui kenapa dia pindah. Saya sedih dia tidak melanjutkan SD di SD Tugu Ibu seperti saya.

Saya jadi bertanya-tanya, alasan dia pindah rumah tidak mungkin ada hubungannya dengan sikap saya yang terlalu ekstrem itu kan?
Wina masuk SD
Saya melanjutkan SD di yayasan yang sama dengan TK saya, yaitu di SD Tugu Ibu. Letak SD dan TK Tugu Ibu berdekatan. Jadi, sejak TK, saya sudah mengenal bangunan SD saya sehingga saya tidak merasa asing dengan SD saya.

Saya ditempatkan di kelas 1-F ketika kelas 1 SD, kelas yang menurut orang-orang adalah kelas anak-anak pintar. Memori SD saya kurang begitu banyak yang saya ingat.

Saya ingat, ketika saya masih kelas 1 SD, ada teman sekelas saya yang meninggal karena demam berdarah. Nama nya Zaki. Anaknya gendut. Baik sekali anaknya. Saya sering meminjam penggaris sama dia.

Ketika berita bahwa Zaki sudah meninggal, teman-teman sekelas menangis. Wali kelas kami pun menyuruh kami  untuk membawa uang bela sungkawa esok harinya.

Saya, sebagai mantan jagoan cilik, berkata dengan lantang di depan kelas bahwa Zaki belum meninggal. Dia hanya lagi sakit. Dan kita disuruh mengumpulkan uang untuk Zaki biar bisa makan sayur-sayuran biar dia sehat lagi. Sebagian besar teman-teman sekelas percaya akan hal itu. Sehingga mereka berhenti menangis.

Wali kelas kami, Ibu Surti hanya tersenyum melihat tingkah saya. Saat saya mengingat hal ini, saya tersenyum sendiri, betapa naifnya saya.

Ada suatu kejadian yang saya ingat ketika saya di kelas 2 SD. Saat itu, di SD saya sedang populer permainan Tutup Pintu. Jadi, setiap istirahat, beberapa teman-teman cowok yang berbadan besar ada di luar kelas. Sedangakan sisanya, termasuk anak-anak ceweknya, ada di dalam kelas. Anak-anak yang ada di dalam kelas menutup pintu dari dalam dan menahannya bersama-sama agar anak-anak yang diluar tidak bisa masuk. Anak-anak yang diluar berusaha mendobrak pintu dengan tenaga mereka. Kami yang di dalam berusaha menahan pintu sekuat mungkin. Anak-anak yang diluar benar-benar anak-anak yang kuat. Sehingga, seringkali mereka berhasil mendobrak pintu. Kalau anak-anak yang diluar sudah berhasil mendobrak pintu, kami, anak-anak yang di dalam kelas akan tukar posisi. Sekarang kami berada di luar kelas berusaha mendobrak pintu. Begitu seterusnya hingga waktu istirahat selesai.

Wali kelas kami, Ibu Nur, sangat tidak senang dengan permainan kami yang satu itu. Karena selain berisik, karena kami sangat senang berteriak-teriak ketika bermain itu, permainan itu juga bisa mengakibatkan anak-anak yang di dalam kelas terluka ketika pintu berhasil didobrak.

Maka, sebagai hukuman, wali kelas kami menyuruh kami sekelas untuk menulis di buku tulils kami denga kata-kata ‘Saya berjanji tidak akan bermain permainan Tutup Pintu lagi karena itu berbahaya’ sebanyak 50 kali dengan tulisan sambung. Hukuman yang cukup berat untuk anak 2 SD.
           
Kelas 3 SD, saya tidak menyimpan memori banyak di masa itu. Yang saya ingat, saya mulai mempelajari IPA dan IPS di kelas itu. Dan dari situ saya menyimpan rasa tidak suka pada pelajaran IPA, terutama Fisika. Aduh, saya inget banget saya tidak bisa membedakan gelombang longitudinal dengan gelombang apa tuh yang satu lagi..gelombang.. gelombang itu lah.

Tapi saya suka Sejarah. Saya suka membayangkan masa-masa kerajaan di Indonesia. Yah, sedikit yang saya bisa ceritakan mengenai kelas 3 saya.

Ohh, saya ingat. Waktu kelas 3 SD, saya pindah rumah. Tadinya rumah saya di Griya Pendawa, sebuah komplek perumahan yang sederhana dan asri. Saya akrab dengan semua anak kecil di sekitar komplek karena kebanyakan dari mereka satu sekolah dengan saya.

Saya pindah ke komplek perumahan, yang katanya sih komplek elit, namanya Pesona Khayangan. Saya suka rumah baru saya. Tetapi disini temannya sedikit. Antar tetangga tidak terlalu saling mengenal. Waktu saya kecil, teman main saya hanya Yolanda, anak sebelah rumah, yang usianya 3 tahun lebih tua daripada saya.

Di kelas 4 SD merupakan masa gemilang buat saya. Tiga caturwulan berturut-turut saya menjadi juara kelas. Sehingga saya menyabet piala Juara Umum saat kelas 4. Berkat prestasi saya ini, saya masuk ke kelas unggulan di kelas 5. Tapi itu cerita lain, saya ingin menceritakan kisah di kelas 4 SD saya.
           
Di kelas 4 SD, kami mulai mempelajari Bahasa Inggris. Saya spontan langsung menjadikan pelajaran ini sebagai mata pelajaran favorit. Selain gurunya enak mengajar, saya suka Bahasa Inggris. Membuat saya tambah keren kalau berbicara Bahasa Inggris. Hehe..

Saya selalu mendapatkan nilai tertinggi di mata pelajaran ini. Membuat saya diperhatikan Miss Tia, guru Bahasa Inggris. Weeh, bangga deh pokoknya. Hehe..

Saya punya cerita cinta lagi di kelas 4. Saya menyukai teman sekelas saya, namanya Brian. Dia bukan keturunan Jepang. Anaknya gembul. Ranking 2 di kelas, anak cerdas. Hehe. Dan tanggal lahirnya sama dengan saya. Sebagai anak yang terlalu  banyak nonton sinetron Cinta (itu tuh, sinetronnya Dessi Ratnasari sama Primus Yustisio), saya menghayalkan bahwa dia dan saya ditakdirkan bersama.

Maka dimulailah kegilaan saya untuk selalu mendekati Brian. Sayangnya, ada teman sekelas saya dan teman dari kelas tetangga yang juga menyukai Brian. Namanya juga anak SD, kita bertiga dengan bodohnya membuat sebuah kuis berhadiah. Kita bertiga saling menyombongkan diri tentang siapa yang paling berhak jadi pacarnya Brian. Pertama kita bertiga melihat siapa yang paling pintar (ehm, saya yang menang). Lalu kedua, kita melihat siapa paling cantik (oke, ini saya kalah total. Kulit saya masih gelap belum dapet pencerahan kala itu). Lalu yang terakhir, siapa yang paling banyak penggemarnya. Untuk kuis terakhir, kita bertiga membuat polling di kelas saya, siapa yang paling banyak mendukung kita. Disini saya kalah tipis dengan saingan sekelas saya, Natasya. Dia didukung 21 siswa, saya didukung 17 siswa dan saingan saya satu lagi, Saskia, hanya didukung 2 siswa. Diskriminasi kelas deh biasa.. hehe.

Dari hasil kuis, pemenangnya adalah Natasya. Hadiahnya sebenarnya adalah hak menjadi pacar Brian. Tapi eh tapi.. Brian nya sudah kabur duluan saat tahu kuis itu untuk memperebutkan dia. Sampai waktu istirahat selesai, dia tidak berani kembali ke kelas. Malangnya nasibmu nak..

Kalau saya ingat-ingat, saya malu banget inget-ingetnya. Agresif banget sih saya..haduhhaduh..

Oh ya, apa saya sudah bilang, Brian yang saya maksud adalah Brian Arista? Yep, Brian Arista dari kelas X-1, anak murid Ibu sendiri. Hehe, jangan pingsan ya Bu baca cerita saya.. Saya emang malu-maluin..

Oke, lanjut ke kelas 5 SD. Saya masuk ke dalam jajaran anak-anak pintar di sekolah, Saya masuk kelas unggulan, 5-E. Waaw, saya bangga dong tentunya masuk kelas ini. Dan ajaibnya, saya juga terpilih menjadi Ketua Kelas untuk kelas ini.

Tapi saya gugup sekali waktu itu. Sampai-sampai saya tidak tahu harus berkata apa saat menyiapkan kelas. Gugupnya bukan main..

Di kelas 5 dan 6, saya terus bertahan di kelas unggulan. Saya dilatih setiap hari untuk mengerjakan 10 soal ujian dari Buku Pintar. Begitu terus sampai saya menghadapi Ebtanas. Beda deh suasananya di kelas unggulan.

Di kelas lain, anak-anak masih bisa bermain saat istirahat. Di kelas unggulan, kami hanya sempat bercanda di dalam kelas. Tidak sempat keluar karena sudah banyak tumpukan soal yang harus dikerjakan. Kelas unggulan bener-bener bikin otak saya panas.

Karena itu saya memutuskan untuk memberi kelonggaran pada otak saya untuk tidak bekerja terlalu keras saat masuk SMP.