Sunday, October 18, 2009

Resume perkuliahan 3 - Psikologi Perkembangan


Pertemuan kami yang ketiga, tepatnya pada tanggal 8 Oktober 2009 lalu, kami membahas mengenai Psikologi Perkembangan. Di dalam Psikologi Perkembangan, kami berusaha memahami perkembangan dari para peserta didik agar nantinya kami, sebagai calon manajer pendidikan, dapat merancang pendidikan yang sesuai dengan perkembangan peserta didik pada umumnya. Hal ini penting untuk dianalisa karena tingkat perkembangan serta pertumbuhan tiap peserta didik berbeda, maka akan berpengaruh pada metode, tekhnik dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran.

Ada perbedaan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan manusia lebih berdasar kepada yang bersifat kuantitatif atau dapat dilihat. Seperti pertumbuhan manusia mulai dari bayi hingga dewasa. Pertumbuhan biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan manusia secara biologis. Sedangkan perkembangan merupakan sesuatu yang bersifat kualitatif dan lebih melihat pada kemajuan manusia di bidang psikologis.

Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai 2 kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer dari pertumbuhan manusia lebih mengarah pada kebutuhan biologis. Makin dewasa seseorang, maka kebutuhan seperti makan, berpakaian dan lain-lain semakin meningkat. Sementara kebutuhan primer dari perkembangan lebih kepada aktualisasi diri. Semakin dewasa seseorang, kebutuhan untuk menunjukkan jati dirinya semakin besar. 
Dalam Psikologi Perkembangan terdapat berbagai teori. Ada 3 teori yang dijelaskan oleh dosen, yaitu :
1.           Teori Asosiasi atau Tabularasa dari John Locke

            Aliran ini berpendapat sesuai teori dari John Locke yang berpendapat bahwa manusia saat lahir seperti kertas putih yang kosong. Dan pengalaman hidup yang akan memberi warna pada kertas tersebut sehingga kemudian membentuk karakter dari manusia tersebut. Teori ini berguna untuk para pendidik memberikan pengalaman belajar sebaik mungkin pada para peserta didik.
2.      Teori Gestaalt
            Menurut teori ini, perkembangan itu merupakan proses diferensiasi. Manusia dilihat secara keseluruhan kemudian baru dilihat bagian yang lainnya. Jadi, manusia dibedakan berdasarkan keseluruhannya, tidak hanya dari sekedar tubuhnya atau otaknya saja.
3.      Teori Sosiologis

            Menurut teori ini, perkembangan adalah proses sosialisasi. Pada awalnya, manusia bersifat asosial (pra-sosial) kemudian disosialisasikan sedikit demi sedikit melalui lingkungan.

Pembahasan kali ini juga membahas mengenai perkembangan intelektual remaja, bagaimana seharusnya kemampuan seorang remaja normal dalam berpikir. Ada 2 tahap dalam perkembangan intelektual remaja ini, yaitu :
1.      Deduktif-hipotesis, ciri dari pemikiran ini adalah :
·         mengawali pemikiran bersifat teoritis
·         menganalisis masalah
·         mengajukan cara penyelesaian masalah
·         mengajukan pendapat/prediksi/proporsi
·         mencari hubungan antara proporsi
2.      Berpikir operasional dan kombinasoris
            Dalam pola pikir ini, remaja disarankan untuk selalu menguji hipotesis mereka dan berpikir ilmiah dalam memandang suatu masalah.

Memahami perkembangan diatas penting untuk menentukan cara mendidik peserta didik. Dibawah ini dijelaskan implikasinya pada pendidikan, yaitu :
1.      memberi kesempatan untuk diskusi, memberikan tugas penulisan makalah
2.      mengamati kecenderungan siswa untuk berpartisipasi
3.      jangan batasi pengetahuan mereka untuk memanfaatkan apa yang diketahui.
4.      kadang kesulitan menangkap konsep-konsep abstrak, sehingga pendidik harus menyajikan konsep yang lebih konkret dalam mengajar.
5.      diskusi dapat membantu meningkatkan pemahaman
6.      guru perlu menjelaskan konsep yang abstrak secara simpatik (artinya mencoba memahami karakter tiap orang, tiap orang beda  pendekatan)
7.      beri peluang untuk melakukan penjelajahan (ada pengarahan dr pendidik dulu, dan pendidik harus bisa memprediksi anak didik bisa mengerjakan tugas itu)
8.      berikan tugas menantang, misalkan dengan strategi belajar problem-based learning
9.      diusahakan munculnya minat jangka panjang  - relevan dengan kehidupan masa depan dan ada implikasi pada pekerjaan sehingga materi akan lebih cepat di mengerti.
10.  materi pelajaran mengandung nilai-nilai intrinsik yang bermakna bagi kehidupan
11.  pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif
12.  peluang berekpresi dan berkarya
13.  metode pembelajaran – ketrampilan proses , inquiri/ penemuan



No comments:

Post a Comment

tinggalkan jejak kalian disini..